Study Lapangan Sejarah
Museum Balaputra Dewa, Pulau Kemaro dan Taman Bukit Siguntang
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Abdullah
Debby Ayu Andina
Irwansyah
Masayu Danilla
Margiono
Putri Wardarita
Razali Taher
Rizty Harum Maharani
Viera Monica
Guru pembimbing : Rahmini Fadhillah S.Pd
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN OGAN ILIR
SMAN 1 Indralaya Utara
Tahun Pelajaran 2012/2013
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT, kami dapat menyusun
laporan hasil studi lapagan yang dilaksanakan pada hari rabu minggu kemarin. Tidak kami pungkiri bahwa segala kekurangan berada didalam laporan kami,
maka dari itu, kami terus mengharapkan masukan-masukan untuk hasil laporan kami
ini.
Di dalam laporan ini, kami rangkum semua hasil
penelitian kami di Museum Balaputra Dewa, Pulau Kemaro, dan Taman Bukit
Siguntang. Kami harapkan dengan adanya
laporan ini, dapat menjadi acuan dan sumber informasi untuk semua orang.
Kritik dan saran dapat membantu penyempurnaan
penyusunan laporan selanjutnya. Mudah-mudahan laporan ini dapat berguna bagi
sekolah dan dunia pendidikan pada umumnya.
Indralaya, 20 November 2011
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Dalam rangka kegiatan study lapangan kelas XI SMAN 1 Indralaya Utara, para
siswa-siswi SMAN 1 Indralaya Utara kelas XI
melaksanakan kegiatan diluar sekolah untuk menambah wawasan dan pengalaman.
Dengan
memilih tujuan pergi menuju Museum Balaputra
Dewa , Pulau Kemaro dan Bukit Siguntang, para siswa-siswi kelas XI SMAN 1 Indralaya Utara ingin mengetahui serta ingin
mengamati jauh lebih dekat lagi tempat
bersejarah Museum Balaputra Dewa, Pulau Kemaro dan Bukit Siguntang dengan cara menuju ketempat tersebut.
b. Tujuan :
Mengunjungi
dan meneliti peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di Museum Balaputra Dewa
Mengunjungi
dan mengetahui sejarah Pulau Kemaro
Mengunjungi
dan meneliti peninggalan sejarah yang ada di Bukit
Siguntang
Mengetahui Sejarah dan legenda-legenda yang ada di
kota Palembang
Mengeahui legenda asal mula Pulau Kemaro
Mengenal
Raja-raja dan Putri Raja zaman dulu di Palembang
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Laporan
Ke Museum Balaputra Dewa
1.1 Ke Museum Balaputra Dewa
Museum Balaputra Dewa Palembang, Museum ini dibangun pada tahun 1877
dengan arsitektur tradisional Palembang di atas area seluas 23.565 meter
persegi dan diresmikan pada tanggal 5 November 1984. Pada mulanya museum ini
bernama Museum Negeri Propinsi Sumatera Selatan, selanjutnya berdasarkan SK
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1223/1999 tanggal 4 April 1990. Museum
ini diberi nama Museum Negeri Propinsi Sumatera Selatan “Bala
Putra Dewa”. Nama
Bala Putra berasal dari nama seorang raja Sriwijaya yang memerintah pada abad
VIII-IX yang mencapai kerajaan maritime.
Di
museum ini terdapat koleksi yang menggambarkan corak ragam kebudayaan dan alam
Sumatera Selatan. Lokasinya terdiri berbagai benda histrografi, etnografi,
feologi, keramik, teknologi modern, seni rupa, flora dan fauna serta geologi.
Selain terdapat rumah limas dan Rumah Ulu Ali, kita dapat mengunjunginya dengan
menggunakan kendaraan umum trayek km 12.
1.2
Analisis Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya
Di museum ini
terdapat banyak peninggalan kerajaan sriwijaya seperti :
ARCA
Megalit Wanita mendukung anak
Temuan dari Desa Tanjung Ara, Pasemah, Kabupaten Lahat Sumatera Selatan
Porselin
Cina
2.
Laporan ke Pulau Kemaro
1.1 Ke Pulau Kemaro
Pulau Kemaro Palembang, Inilah salah satu potensi wisata Palembang. Pulau Kemaro mempunyai
cerita yang unik sepanjang tahunnya. Pulau ini tidak pernah banjir ataupun
digenangi air walau sungai musi sedang pasang, ini sebabnya pulau ini disebut
Pulau Kemaro. Ada legenda menarik seputar pulau ini. Di Pulau ini terdapat
Pagoda yang menjulang tinggi dan kelenteng yang usianya sudah ratusan tahun.
Pulau ini menjadi pusat Cap Go Meh bagi umat TriDharma. Namun sejak beberapa
tahun lalu, banyak juga yang tidak merayakan Cap Go Meh ikut mengunjungi pulau
ini di saat hari Cap Go, karena semua angkutan sungai dan darat disediakan oleh
panitia secara gratis. Juga adanya hiburan musik serta wayang. Kalau Cap Go
Meh, pulau ini dikunjungi tidak hanya turis lokal, tapi juga dari mancanegara
seperti Malaysia dan Singapura.
Untuk
mengunjungi pulau Kemaro ini ada beberapa jalur yang bisa ditempuh. Legenda
pulau Kemaro ini sendiri berawal ketika terjadi pernikahan antara Putra dari
Cina yang ingin akan menikah dengan putri kerajaaan Palembang, beberapa ratus
tahun yang lalu. Bagaimana kisah lengkapnya? Datang saja langsung ke Pulau Kemaro
ini, sekaligus menikmati wisatanya, bukan hanya dengar ceritanya.
1.2
Analisis Pulau Kemaro
Di Pulau Kemaro di
temukan :
Makam Tan Bun An dan Siti Fatimah
Pagoda yang Menjulang Tinggi
Dan berikut ini adalah sedikit Legenda Pulau Kemaro
Inilah
kisah cinta tragis yang pernah terjadi di Pulau Kemaro. Legenda yang terjadi
pada zaman Kerajaan Palembang ini berawal saat Siti Fatimah dilamar oleh
saudagar sekaligus Pangeran Tiongkok bernama Tan Bun Ann.
Siti Fatimah mengajukan syarat pada Tan Bun Ann untuk menyediakan 9 guci berisi
emas. Keluarga Tan Bun Ann pun menerima. Untuk mengurangi risiko perampasan
bajak laut, guci berisi emas tersebut ditutupi dengan asinan sawi. Sesampai di
dekat Pulau Kemaro, Tan Bun Ann terdorong untuk memeriksa isi guci. Melihat
isinya yang cuma asinan sawi, ia pun kesal dan membuang guci-guci itu ke
sungai. Guci terakhir yang ia lempar ternyata pecah dan di situlah ia melihat
keping-keping emas.
Merasa terlambat menyadari hal itu, Tan Bun Ann segera terjun ke sungai. Karena
tak muncul-muncul alias tenggelam, pengawalnya pun ikut terjun mencarinya. Dua
orang tersebut tenggelam pula. Melihat hal itu, Siti Fatimah pun berinisiatif
terjun dengan niat membantu sambil berkata, "Jika ada tanah yang tumbuh di
tepi sungai ini, maka di situlah kuburan saya." Ketiganya ternyata tidak
pernah muncul ke permukaan. Maka, untuk mengenang mereka, dibuatlah makamnya di
Pulau Kemaro.
3.
Laporan ke Bukit Siguntang
1.1 Ke Bukit Siguntang
Bukit Seguntang
atau kadang disebut juga Bukit Siguntang adalah sebuah bukit kecil setinggi
29—30 meter dari permukaan laut yang terletak sekitar 3 kilometer dari tepian
utara Sungai
Musi dan masuk dalam wilayah kota Palembang, Sumatera
Selatan. Secara administratif situs ini termasuk kelurahan Bukit Lama,
Kecamatan Ilir Barat I, Palembang. Bukit ini berjarak sekitar 4 kilometer di
sebelah barat daya pusat kota Palembang, dapat dicapai dengan menggunakan
angkutan umum menuju jurusan Bukit Besar.
Di
lingkungan sekitar bukit ini ditemukan beberapa temuan purbakala yang dikaitkan
dengan kerajaan Sriwijaya
yang berjaya sekitar kurun abad ke-6 sampai ke-13 masehi. Di puncak bukit ini terdapat
beberapa makam yang dipercaya sebagai leluhur warga Palembang. Oleh masyarakat
setempat, kompleks ini dianggap keramat dan menjadi tempat tujuan ziarah. Kini Kawasan ini menjadi Taman Purbakala untuk
menjaga artefak-artefak yang mungkin masih belum terungkap.
1.2
Analisis ke Bukit Siguntang
Makam Raja Si gentar Alam
Makam Putri Kembang Dadar
BAB 3
Penutup
Kesimpulan
Bahwa tempat wisata di Palembang dapat menjadi
pembelajaran, khususnya bagi siswa/siswi yang harus mengenal sejarah tentang
kota palembang di masa Lampau. Pulau Kemaro, Taman Bukit Siguntang dan Museum
Balaputra Dewa adalah salah satunya. Dengan mengetahui sejarah pulau Kemaro,
makam-makam para Raja dan Putri Raja di Kerajaan Sriwijaya, dan
peninggalan-peninggalan zaman purbakala merupakan contoh penerapan dalam
kehidupan zaman dahulu.
Daftar Pustaka